Sabtu, 12 November 2022

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan - Pendidikan yang Ideal?

 Pendidikan yang Ideal

Menurut KKBI arti dari pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan menurut  Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan pesemaian benih-benih kebudayaan yang ada dalam masyarakat sebagai instrumen unsur sebuah peradaban. Maka dari itu, pendidikan dan pendidik harus menuntun sesuai kodrat zaman dan kodrat alam mereka sebagai siswa. Tentu hal itu tidak mudah sebab seorang pendidik pun harus mampu relevan dengan sebuah perkembangan zaman. Hal itu dilakukan agar pendidikan bukan sekadar nilai di atas kertas atau hanya mencetak nama-nama mereka di selembar ijazah. Lebih dari itu, peran pendidikan sepatutnya mampu menjadi wadah pengembangan dan pemberdayaan minat dan bakat siswa sehingga mencetak siswa yang mampu menghadapi berbagai rintangan yang kelak akan dihadapinya.

Siswa bukan manusia seperti selembar kertas yang harus digambar oleh orang dewasa. Mereka sebenarnya sudah memiliki kodratnya (kesadaran diri) masing-masing hanya saja untuk menebalkan hal tersebut mereka butuh bimbingan dan tuntunan hingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu, bimbinglah mereka dengan cara yang sesuai tuntunan zaman dan tuntunan alamnya sendiri. Jadi, tentu akan berbeda mengajari siswa pada tahun 80-an dengan siswa masa kini. Bayangkan jika siswa masih diajarkan dengan cara yang sama dengan masa lampau, maka tidak akan relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Jika ada hal yang di contoh dari budaya asing, maka kita harus tetap menyaring sesuai dengan budaya dan sosial yang kita miliki. Selain itu, pendidikan juga bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar sebab mereka memiliki kekhasannya tersendiri. 

Pendidikan yang ideal tidak mengekang siswa sehingga mereka dapat bebas menggali potensi dan bakat yang dimiliki asal tetap dalam tuntunan dan bimbingan seorang guru. Mengapa demikian? Sebab sehebat apapun teknologi, peran guru tetap dibutuhkan dalam pendidikan. Pendidikan yang ideal mampu menjadikan siswa lebih beradab dan terampil menghadapi tantangan-tantangan yang kelak akan mereka hadapi. Siswa yang dapat memaknai pembelajaran tentu akan membantunya siap hidup di tengah masyarakat yang sesungguhnya. Selain itu, memahami kondisi dirinya sehingga mereka tahu apa yang harus mereka capai dalam hidupnya.

Pendidikan yang ideal akan memberikan dampak positif pada peserta didik. Peran guru sangat berpengaruh terhadap pengembangan potensi yang dimiliki mereka. Hal ini tentu akan berjalan seirama jika pendidikan relevan dengan perkembangan zaman sehingga sebagai guru patutlah seorang guru menguasai berbagai keterampilan yang menggunakan teknologi. Oleh karena menarik peserta didik ke masa guru tersebut tapi seharusnya guru yang mampu relevan dengan perkembangan zaman. Guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran. 

Di Indonesia tentu belum bisa semua sekolah memiliki pendidikan ideal. Berbagai faktor yang melatar belakangi pendidikan di Indonesia terkadang menjadi hambatan agar mencapai pendidikan yang ideal. Apabila peserta didik mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sesuai kodrat mereka berarti pendidikan dapat dikatakan sudah ideal. Selain itu, ketika motivasi belajar anak sangat baik meski dengan latar belakang yang kurang baik, namun mereka dapat merasakan hasil dari pendidikan. Menurut saya saat peserta didik mampu merasakan kegembiraan ketika mempelajari suatu hal, menemukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, dan mengasah kemampuan tanpa perlu dipaksakan oleh orang lain maka hal itu merupakan hasil dari pendidikan yang ideal. Hal ini sejalan dengan harapan Ki Hajar Dewantara, yang mengharapkan peserta didik mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam mereka. Semoga kelak pendidikan di Indonesia mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi peserta didik. 

Pendidikan ideal pun tidak hanya hadir di satuan pendidikan bahkan seharusnya pendidikan yang ideal terlahir dari sebuah keluar terlebih dahulu. Menciptakan suasana keluarga yang ideal seperti hubungan orang tua dan anak atau anak dan anak lainnya sehingga akan terjalin kesinambungan dan keharmonisan antara pendidikan dalam keluarga dan pendidikan di sekolah. 


                                                                https://smpnegeri1boyolangu.wordpress.com/2017/03/25/murid-gembira-guru-bahagia/

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan_Aksi Nyata T.4

Pendidikan sebagai salah satu tempat untuk menyemaikan benih-benih kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat sebagai instrumen peradaban bar...