Pendidikan yang Ideal
Menurut KKBI arti dari
pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku seseorang atau kelompok orang
dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan
menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan pesemaian benih-benih kebudayaan
yang ada dalam masyarakat sebagai instrumen unsur sebuah peradaban. Maka dari
itu, pendidikan dan pendidik harus menuntun sesuai kodrat zaman dan kodrat alam
mereka sebagai siswa. Tentu hal itu tidak mudah sebab seorang pendidik pun
harus mampu relevan dengan sebuah perkembangan zaman. Hal itu dilakukan agar
pendidikan bukan sekadar nilai di atas kertas atau hanya mencetak nama-nama
mereka di selembar ijazah. Lebih dari itu, peran pendidikan sepatutnya mampu
menjadi wadah pengembangan dan pemberdayaan minat dan bakat siswa sehingga
mencetak siswa yang mampu menghadapi berbagai rintangan yang kelak akan
dihadapinya.
Siswa bukan manusia
seperti selembar kertas yang harus digambar oleh orang dewasa. Mereka
sebenarnya sudah memiliki kodratnya (kesadaran diri) masing-masing hanya saja
untuk menebalkan hal tersebut mereka butuh bimbingan dan tuntunan hingga
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu,
bimbinglah mereka dengan cara yang sesuai tuntunan zaman dan tuntunan alamnya sendiri.
Jadi, tentu akan berbeda mengajari siswa pada tahun 80-an dengan siswa masa
kini. Bayangkan jika siswa masih diajarkan dengan cara yang sama dengan masa
lampau, maka tidak akan relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Jika ada
hal yang di contoh dari budaya asing, maka kita harus tetap menyaring sesuai
dengan budaya dan sosial yang kita miliki. Selain itu, pendidikan juga bisa
disesuaikan dengan lingkungan sekitar sebab mereka memiliki kekhasannya
tersendiri.
Pendidikan yang ideal
tidak mengekang siswa sehingga mereka dapat bebas menggali potensi dan bakat
yang dimiliki asal tetap dalam tuntunan dan bimbingan seorang guru. Mengapa
demikian? Sebab sehebat apapun teknologi, peran guru tetap dibutuhkan dalam
pendidikan. Pendidikan yang ideal mampu menjadikan siswa lebih beradab dan
terampil menghadapi tantangan-tantangan yang kelak akan mereka hadapi. Siswa
yang dapat memaknai pembelajaran tentu akan membantunya siap hidup di tengah
masyarakat yang sesungguhnya. Selain itu, memahami kondisi dirinya sehingga
mereka tahu apa yang harus mereka capai dalam hidupnya.
Pendidikan yang ideal akan
memberikan dampak positif pada peserta didik. Peran guru sangat berpengaruh
terhadap pengembangan potensi yang dimiliki mereka. Hal ini tentu akan berjalan
seirama jika pendidikan relevan dengan perkembangan zaman sehingga sebagai guru
patutlah seorang guru menguasai berbagai keterampilan yang menggunakan
teknologi. Oleh karena menarik peserta didik ke masa guru tersebut tapi
seharusnya guru yang mampu relevan dengan perkembangan zaman. Guru dapat lebih
kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran.
Di Indonesia tentu belum bisa semua sekolah memiliki pendidikan ideal. Berbagai faktor yang melatar belakangi pendidikan di Indonesia terkadang menjadi hambatan agar mencapai pendidikan yang ideal. Apabila peserta didik mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sesuai kodrat mereka berarti pendidikan dapat dikatakan sudah ideal. Selain itu, ketika motivasi belajar anak sangat baik meski dengan latar belakang yang kurang baik, namun mereka dapat merasakan hasil dari pendidikan. Menurut saya saat peserta didik mampu merasakan kegembiraan ketika mempelajari suatu hal, menemukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, dan mengasah kemampuan tanpa perlu dipaksakan oleh orang lain maka hal itu merupakan hasil dari pendidikan yang ideal. Hal ini sejalan dengan harapan Ki Hajar Dewantara, yang mengharapkan peserta didik mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam mereka. Semoga kelak pendidikan di Indonesia mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi peserta didik.
Pendidikan ideal pun tidak hanya hadir di satuan pendidikan bahkan seharusnya pendidikan yang ideal terlahir dari sebuah keluar terlebih dahulu. Menciptakan suasana keluarga yang ideal seperti hubungan orang tua dan anak atau anak dan anak lainnya sehingga akan terjalin kesinambungan dan keharmonisan antara pendidikan dalam keluarga dan pendidikan di sekolah.
https://smpnegeri1boyolangu.wordpress.com/2017/03/25/murid-gembira-guru-bahagia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar