Minggu, 16 Oktober 2022

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan - Topik 1. Aksi Nyata

Refleksi Diri

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan- Topik 1 

      Setelah beberapa hari saya mengikuti perkuliahan PPG Prajabatan ini banyak hal-hal baru yang memberikan motivasi agar saya sebagai calon mampu berkontribusi dan peduli terhadap pendidikan. Selain itu, selama perkuliahan banyak pengalaman mereka sebagai contoh hal itu tentu memberi pandangan yang lebih luas lagi agar kami menjadi guru yang profesional. Selain itu, bertemu dengan teman baru menjadi hal yang menyenangkan pula.    

      Setelah mempelajari Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan di topik 1, tentu menambah wawasan saya mengenai faktor yang mendukung pada pendidikan. Faktor - faktor itu dapat ditinjau dari segi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Keempat faktor itu saling berkaitan satu sama lain sehingga jika beberapa tidak sesuai dengan tujuan pendidikan maka akan sukar mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, pendidik pun sebaiknya dapat mencari solusi jika salah satu faktor itu menjadi hambatan pembelajaran. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa siswa di memliki pengaruh dari faktor yang berbeda. Pendidik harus memahami bahwa pemebelaran adalah salah satu wadah untuk membentuk suatu peradaban dan sejatinya guru adalah wadah pembelajaran yang sesungguhnya. Semoga dengan mengenali latar budaya, sosial, ekonomi, dan politk kian menguatkan motivasi kita sebagai pendidik agar senantiasa berkontribusi bagi kehidupan siswa. 

 Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan- Topik 1 

    Setelah mempelajari Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan di topik 1, tentu menambah wawasan saya mengenai faktor yang mendukung pada pendidikan. Faktor - faktor itu dapat ditinjau dari segi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Keempat faktor itu saling berkaitan satu sama lain sehingga jika beberapa tidak sesuai dengan tujuan pendidikan maka akan sukar mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, pendidik pun sebaiknya dapat mencari solusi jika salah satu faktor itu menjadi hambatan pembelajaran. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa siswa di memliki pengaruh dari faktor yang berbeda. Pendidik harus memahami bahwa pemebelaran adalah salah satu wadah untuk membentuk suatu peradaban dan sejatinya guru adalah wadah pembelajaran yang sesungguhnya. Semoga dengan mengenali latar budaya, sosial, ekonomi, dan politk kian menguatkan motivasi kita sebagai pendidik agar senantiasa berkontribusi bagi kehidupan siswa. 

    Pada topik 1 perspektif sosiokultural mempelajari tentang pengaruh faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik terhadap perkembangan pendidikan. Faktor-faktor itu saling berkaitan sehingga apabila salah satu dari faktor itu tidak mendukung maka ketercapaian pendidikan pun akan berkurang. Dengan begitu perlunya kerja sama antar pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat lingkungan sekitar. Diharapkan dengan adanya kesinambungan antarfaktor tersebut, tujuan pendidikan yang diharapkan akan tercapai secara optimal.

 Mulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Salah satu mata kuliah yang terdapat di program PPG Prajabatan ini adalah perspektif sosiokultural dalam pendidikan. Mata kuliah ini memahami berbagai faktor yang melatarbelakangi kondisi pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor itu adalah sosial, budaya, ekonomi, dan sosial. Awalnya saya hanya meyakini bahwa pendidikan hanya dipengaruhi sosial dan budaya. Namun, setelah berdiskusi dan menonton tayangan yang berkaitan dengan pendidikan pandangan saya pun kian bertambah. Ternyata pendidikan akan berkembang dengan baik jika memilki faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang saling berkaitan.

 Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Pada topik 1 ini, kami mengenal jauh tentang pendidikan di Indonesia dan permasalahan yang ada pada pendidikan. Selain itu, pendidikan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jika salah satu fakto menjadi penghambat, maka bisa menghambat mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan harus dikembangkan oleh faktor tersebut agar tujuan pendidikan yang akan melahirkan unsur peradaban. Diharapkan guru pun tetap bisa berkontribusi besar untuk perkembangan pendidikan meski menemukan hambatan ketika pembelajaran. Selain itu, dengan pengembangan berbagai kurikulum diharapkan siswa lebih merdeka dalam belajar dan mampu relevan dengan perkembangan zaman.

Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada tahap ini kami mengamati contoh pendidikan di 5 desa yang berbeda. Kami menganalisis persaman dan perbedaan yang memengaruhi pendidikan di desa tersebut berkaitan dengan faktor sosial, budaya, ekonomi, dan poitik. Melalui video itu pula kami memahami ternyata pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan setara. Akan tetapi, semangat para guru dalam mengabdi mencerdaskan anak bangsa begitu menginspirasi. Mereka sebisa mungkin memberikan pembelajaran yang bermakna untuk siswa meski banyak keterbasan yang harus mereka jumpai.

Selain itu, semangat para siswa dalam pendidikan pun patut di contoh. Mereka bahkan begitu menghargai keberadaan para guru. Siswa-siswa yang belum terpengaruh teknologi ini ternyata memiliki kercerdasan alam yang belum tentu dimiliki siswa di kota. Siswa di desa-desa itu bahkan menunjukkan sosial yang tinggi sebab setiap hari mereka masih asik dengan permainan tradisional. Budaya di masyarakatnya pun masih kental terlihat di mana anak-anak terbiasa untuk menari, menyanyi, monolog lucu, dan membuat batik.


 Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Tentu ini memberikan motivasi lebih agar kami mendidik dan mengajar dengan hati. Dengan begitu pembelajaran bisa tercapai sesuai tujuan pendidikan. Pendidikan adalah benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat sekaligus instrumen tumbuhnya peradaban. Maka dari itu, penting sekali untuk kita sama-sama membangun pendidikan yang lebih merdeka.

Elaborasi Pemahaman

-         Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

-         Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

-         Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Saya memahami bahwa pendidikan itu harus dibangun oleh berbagai pihak. Selain itu, faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik harus saling terjalin dengan baik. Jika faktor tersebut dapat berkontribusi terhadap pendidikan, maka siswa mampu mengikuti perkembangan zaman dan bersaing secara global. Selain itu, kita sebagai guru harus mampu menuntun siswa menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Setelah belajar tentang topik 1 ini pula, kita senantiasa menghargai segala perbedaan budaya, sosial, dan ekonomi. Sebagai guru sebaiknya selalu merangkul kepada setiap siswa tanpa perlu melihat latar belakang kondisinya.

Pemahaman yang berubah yaitu ternyata faktor motivasi siswa tidak hanya didapatkan melalui faktor sosial. Faktor lain seperti budaya, ekonomi, dan politik pun turut serta mendukung keberhasilan dan hamabatan terhadap pendidikan. Selain itu, lebih memahami pentingnya pendidikan sebagai wadah untuk membekali dan menemukan potensi siswa. Guru bisa menjadi seseorang yang berpengaruh terhadap kehidupan siswa tentu hal itu tidak mudah. Oleh karena itu, tidak ada kata menyerah untuk terus berusaha mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Ingin lebih mempelajari faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik agar jika nanti menemukan hambatan karena faktor itu kami bisa tetap memberikan pembelajaran yang bermakna. Selain itu, ingin mengetahui hal apa saja yang bisa menjadi solusi jika menemukan hambatan itu.

Koneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?


Perspektif Sosiokultural dalam pendidikan dengan materi kuliah lainnya. hal ini bertujuan agar kami sebagai calon guru mendapatkan wawasan yang luas mengenai pendidikan. Misalnya dengan mata kuliah filosofi pendidikan, kita sebagai guru harus memahami arti dari pendidikan dan siswa sebagai objek pembelajaran yang harus dipahami segala kondisinya. Selain itu, kami pun sebagai pendidik sepatutnya bisa menembangkan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum yang diterapkan dengan tepat. Lalu sebaiknya pendidikan di Indonesia memperhatikan kebutuhan siswa yang relevan dengan perkembangan zaman. Pada perspektif sosiokultural berkaitan dengan faktor-faktor yang akan memengaruhi atau menghambat perkembangan pendidikan. Faktor yang dapat memengaruhi atau menghambat itu adalah faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Setelah memahami faktor pendukung atau penghambat, guru pun akan lebih memahami peserta didik dan akan terciptalah pemebelajaran yang aman dan nyaman. Tidak lupa pemahaman akan paradigma baru yang menekankan pada kepribadian siswa. Paradigma baru itu berkaitan dengan prinsip profil pemuda pancasila (beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlah mulia, nberkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif). Selain itu, guru lebih merdeka dalam merancang pembelajaran sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, guru sebaiknya memiliki visi yang kuat untuk berkontribusi dalam pendidikan.

 




Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

      Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Tentu sangat bermanfaat karena pemebelajaran ini menjadi acuan para guru untuk bisa mengadapo situasi yang memengaruhi atau menghambat terlaksananya pendidikan. Pada pembelajaran ini pula kami memahami bahwa pembelajaran masih bisa tercapai meski terkadang banyak hal yang menjadi hambatan. Meskipun saya sudah pernah mengajar, kesiapan saya untuk menjadi guru profesiaonal adalah skala 5,5 karena ternyata banyak hal yang perlu dikaji agar pembelajaran bisa memberikan arti untuk siswa.  Untuk itu saya bersyukur bisa mengikuti PPG Prajabatan. Semoga dengan mengikuti progam PPG Prajaban ini, kami semua bisa menjadi penerus untuk menebarkan benih-benih kebudayaan agar tercipta sebuah peradaban yang baik. Selain itu, meninjau kembali hal-hal yang menjadi hambatan dikala mengajar sehingga tidak akan mengulang kesalahan yang sama.








 

 

 

 

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan_Aksi Nyata T.4

Pendidikan sebagai salah satu tempat untuk menyemaikan benih-benih kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat sebagai instrumen peradaban bar...