Sabtu, 12 November 2022

Filosofi Pendidikan- Topik 2 Aksi Nyata

Guru adalah tombak utama dalam pendidikan sebab secanggih apapun kemajuan zaman, tetap peran guru akan dibutuhkan. Hal itu sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD), menekankan peran penting seorang guru dalam pendidikan. Setelah mempelajari topik 1 dan 2 dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan saya semakin termotivasi untuk terus membersamai siswa agar kelak turut andil untuk unsur peradaban baru. Selama ini mungkin sebagian dari kita pembelajaran lebih berpusat pada guru sehingga tidak banyak potensi, minat, dan bakat siswa yang tergali. Oleh karena itu, penting sekali memahami pembelajaran yang berpusat pada siswa. 

Didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntunan zaman dan alamnya sendiri. Maka dari itu, pendidik pun harus relevan dengan perkembangan zaman sehingga dapat berkontribusi pada kehidupan siswa. Hal itu dianggap lebih masuk akal sebab mereka akan hidup di masa depan maka bekali hal-hal yang akan mereka temui nantinya. Seperti yang kita tahu, perkembangan zaman begitu pesat dan serba cepat. Oleh sebab itu, pembelajaran yang berpusat pada siswa sangat diperlukan agar potensi, bakat, dan minatnya kelak akan membawanya pada keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 

Anak sebenarnya sudah memiliki kodratnya (kesadaran diri) masing-masing, namun masih samar-samar. Pendidikan menjadi salah satu untuk menebalkan kodrat yang mereka miliki. Siswa bukan sekadar kertas putih yang harus digambar oleh orang dewasa sebab mereka hanya butuh menemukan dan mengembangkan potensi, bakat, dan minatnya. Dengan demikian, guru menjadi salah satu peran penting untuk menuntun siswa agar mencapai kodratnya masing-masing. Maka dari itu, guru berupaya untuk menuntun siswa sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam sehingga mereka akan mampu menumbuhkan unsur peradaban. 

Dengan demikian, diperlukannya budi pekerti yang baik agar tercipta kehidupan bermasyarakat yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Budi pekerti ini saling berkaitan antara cipta (kognitif), karsa (afektif), dan menumbuhkan karya (psikomotorik). Pemahaman siswa yaitu kognitif akan berdampak terhadap sikapnya yaitu afektif sehingga dia akan melaksanakan sesuai yang dipahaminya yaitu psikomotorik. Contohnya jika anak memahami bahwa mencuri ada tindakan yang tidak baik, maka dia tidak akan melakukan hal tersebut. Bahkan ketika dia melihat hal itu dilakukan oleh orang lain maka dirinya pun menentang hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu sekali menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang sesuai dengan kebudayaan hidup dalam masyarakat.


Selama Observasi dan Asistensi Mengajar pada PPL 1 di sekolah, saya melihat begitu beragam karakter siswa di setiap kelasnya. Guru pamong memahami kondisi kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Contohnya apabila diintruksikan untuk bertanya namun belum ada yang berani menunjukkan diri, maka guru sudah mengetahui siswa yang kiranya mampu menjawab. Setelah itu, siswa lain tanpa ditunjuk mulai berani untuk menjawab atau menyampaikan pendapatnya. Selain itu, pembelajaran di kelas pun berpusat pada siswa, hal ini tampak ketika di kelas siswa dilibatkan langsung untuk pemahaman materi saat itu. Siswa diberikan keleluasaan untuk menggali informasi dari berbagai sumber. Guru pamong pun memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga membantu pembelajaran lebih efektif dan efisien. Contohnya, guru sudah menyiapkan salindia, pengumpulan tugas melalui google classroom, dan contoh-contoh konkret dari berbagai sumber. Meskipun di sekolah belum menggunakan kurikulum merdeka, namun di sana sudah menerapkan beberapa prinsip profil pelajar Pancasila.Misalnya kegiatan tadarus sebelum memulai pelajaran dan salat duha  bersama di lapangan setiap Jumat. Selain itu, setiap pagi sisiwa disambut oleh guru atau disebut morning greeting untuk membiasakan 5 S (salam, sapa, senyum, sopan dan santun). Lalu prinsip lainnya dilakukan dan diterapkan ketika pembelajaran berlangsung. Semoga kelak saya dapat menjadi salah satu berkontribusi dalam pendidikan sesuai pemikiran-pemikiran KHD dengan harapan siswa mendapat keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sesuai dengan kodratnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan_Aksi Nyata T.4

Pendidikan sebagai salah satu tempat untuk menyemaikan benih-benih kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat sebagai instrumen peradaban bar...