Refleksi Diri Topik 3
Dita A. R.
PPG Prajabatan 2022
Rumpun Bahasa (Bahasa Indonesia)
Setelah mempelajari konsep pada pembelajaran topik tiga perspektif sosiokultural,saya menyadari bahwa peserta didik memiliki latar belakang dan kondisi yang berbeda. Hal tersebut akan berdampak pula pada motivasi siswa ketika belajar. Untuk itu guru sudah sepatutnya memahami perbedaan tersebut agar setiap pembelajaran peserta didik mampu mencapai pemahaman yang sama dengan cara yang disesuaikan dengan karakteristik mereka. Meskipun menurut beberapa penelitian menyatakan bahwa kesuksesan belajar peserta didik ditentukan oleh faktor status ekonomi dan latar belakang pendidikan orang tua mereka. Namun, hal itu tidak selalu benar karena banyak contoh keberhasilan seseorang dengan latar belakang status ekonomi dan pendidikan orang tua yang biasa saja.
Setelah mempelajari topik tiga saya pun semakin mengetahui bahwa kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan politik setiap peserta didik berbeda. Namun tidak menutup kemungkinan jika dibangun dengan sebuah tujuan yang sama akan menunju pada pendidikan yang ideal. Selain itu, pada topik ini, saya mempelajari pula keberagaman dari berbagai contoh sekolah yang dipaparkan oleh rekan-rekan. Perbedaan dan persamaan ini tentu dipengaruhi oleh berbedanya faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Akan tetapi, sebagus apapun sarana dan prasarana yang dimiliki namun tidak adanya seorang guru yang mumpuni maka pendidikan kiranya akan kian tertinggal. Oleh karena itu, pemerintah harus terus terlibat untuk memberantas kesenjangan yang ada di Indonesia sehingga peserta didik mendapatkan kesetaraan dan hak yang sama dalam belajar.
Saya pun ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana mengajar dengan tetap sepenuh hati meski peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda. Selain itu, saya semakin menyadari bahwa mengajar bukanlah hal yang mudah sebab setiap peserta didik sudah memiliki kodratnya masing-masing. Dengan kata lain, mereka dituntun sesuai dengan kemampuan dan bakatnya bukan karena dibentuk sesuai keinginan orang tua ataupun guru. Peserta didik memiliki karakteristik dan minat yang berbeda sehingga perlu dipahami oleh guru agar pembelajaran dapat dimaknai dengan caranya masing - masing.
Tugas guru sebenarnya adalah menuntun dan membimbing kodrat peserta didik sesuai zaman dan alamnya. Pendidikan pun selalu dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman agar kondisi peserta didik siap mengikuti segala perubahan di masa yang akan datang. Begitu pula dengan seorang guru harus mampu mengembangkan potensinya agar mampu relevan dengan tujuan pendidikan yang seutuhnya. Tidak dapat dipungkiri hal ini tentu tidak mudah sebab banyak hal yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan pendidikan yang ideal.
Kualitas pendidikan bukan saja didorong oleh faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Mencapai tujuan pendidikan pun dipengaruhi oleh kesiapan seorang guru dalam memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran. Selain memahami perbedaan peserta didik, guru pun harus mampu memanfaatkan keadaan sekitar agar pembelajaran lebih bermakna. Sarana dan prasarana yang dimiliki satuan pendidikan tidak akan bermanfaat apabila tidak dikelola dengan baik oleh para guru. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk mengembangkan kemampuan guru agar terus meningkatkan kualitas pendidikan yang ideal.
Sejauh ini saya memahami bahwa pengaruh sosial, ekonomi, budaya, dan ekonomi terkadang menjadi sebuah hambatan dalam mencapai tujuan pendidikan yang ideal. Namun, pengaruh dorongan siswa untuk belajar ternyata dapat pula dipengaruhi oleh dukungan keluarga meskipun bukan dari latar belakang keluarga yang menengah atas. Jika motivasi belajar timbul atas kesadaran diri maka mereka mampu bersinergi untuk mencapai kodrat mereka dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sesuai kodrat peserta didik. Hal yang baru saya dapatkan adalah bahwa peran guru sangat berperan penting dalam membimbing dan menuntun mencapai keselamatan dan kebahagiaan peserta didik setinggi-tingginya. Ketika seorang guru mampu memanfaatkan segala kondisi yang ada disekitar agar pembelajaran lebih mudah dimaknai. Hal yang ingin dipelajari lebih lanjut pada mata kuliah perspektif sosiokultural dalam pendidikan ini adalah meluruskan niat saya menjadi guru, lebih termotivasi untuk mengemban amanah membimbing dan menuntun peserta didik, dan mengatasi hambatan yang datang dari faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Setelah mempelajari perspektif sosiokultural ini berkaitan dengan mata kuliah lainnya seperti pemahaman peserta didik dan pembelajarannya bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda dan harus ditangani sesuai dengan fase perkembangannya. Selain itu, berkaitan denga filosofi pendidikan karena pendidikan ideal tentu akan dapat dicapai apabila guru sebagai tombak utama dapat berkontribusi dengan pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman. Adapun dengan mata kuliah, prinsip pengajaran dan asesmen yang efektik adalah peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga pembelajaran yang berdiferensiasi diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam belajar. Selain itu, menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem lingkungan peserta didik.