Minggu, 11 Desember 2022

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan_Aksi Nyata T.4

Pendidikan sebagai salah satu tempat untuk menyemaikan benih-benih kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat sebagai instrumen peradaban baru. Maka, pendidikan dirancang sedemikian rupa agar tercapai tujuan tersebut. Banyak cara untuk mengupayakan hal itu salah satunya guru sebagai fasilitator mampu membimbing dan menuntun peserta didik sesuai karakteristiknya. Pembelajaran yang dilakukan pun harus berpusat pada peserta didik sehingga mereka lebih memahami dan memaknai pembelajaran yang telah dilakukan. Namun, hal tersebut tidaklah selalu mudah untuk dilakukan karena peserta didik memiliki perbedaan dalam memahami dan memaknai pembelajaran yang dilakukan. Oleh karena itu, pentingnya mengenal karakteristik peserta didik agar dapat menuntun dan membimbing sesuai dengan kondisi mereka. Adapun hal yang dapat menyelesaikan problematika tersebut adalah dengan menerapkan scallfolding pada zone of proximal development.

Scalfollding adalah gagasan dari ... Setelah adanya teori Zone of proximal development (ZPD) dari Vygotsky. Teori ini dikembangkan untuk membantu meningkatkan pemahaman peserta didik dalam setiap pembelajaran agar terbiasa mandiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Bantuan tersebut dapat diberikan oleh guru atau rekan sejawat yang lebih mampu. Tentu hal ini berkaitan dengan kemampuan guru untuk menilai kemampuan peserta didik sehingga dapat diberlakukan sesuai kondisi mereka. Dengan adanya scallfolding, pemahaman peserta didik diharapkan akan meningkat dan terbiasa untuk memecahkan permasalahan secara mandiri.

Implementasi scalfollding ini diterapkan dalam proses pembelajaran. Misalnya ketika pembelajaran, peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru, lalu dia belum mampu menjelaskan maka guru dapat memberi kesempatan pada rekan lainnya. Selain itu, guru dapat menunjuk peserta didik yang kiranya mampu menjawab pertanyaan. Lalu, guru pun dapat mengarahkan peserta didik agar mampu menjawab sesuai petunjuk yang diberikan guru. Peserta didik lain atau rekannya yang mengerti dapat memberikan penjelasan agar peserta didik yang ditanya dapat memahami maksud dari pertanyaan dari guru. Setelah itu, berikan umpan balik bagi peserta didik yang ditanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut sangat diperlukan agar peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajarnya lebih baik. Arahkan pula peserta didik yang lebih memahami materi untuk membantu menjelaskan pada peserta didik yang belum memahami dan memaknai konsep materi yang diajarkan.

Dalam penerapan scalfollding ternyata dapat dilakukan dalam berbagai hal salah satunya pada kegiatan literasi. Kegiatan ini banyak cara untuk meningkatkan kemampuan literasi anak. Salah satu contoh yaitu peserta didik yang dibiasakan untuk membaca sebelum memulai pembelajaran. Setelah itu, beberapa siswa menyampaikan pemahamannya terkait bacaan tersebut. Dalam proses ini dapat membantu peserta didik yang belum memahami bacaan tersebut. Selain itu, guru dapat memberikan pertanyaan sesuai dengan konteks bacaannya.

Setelah mempelajari topik 4 ini saya memahami bahwa ZPD ini merupakan suatu jarak atau jangkauan dalam menyelesaikan tugas atau masalah dengan bantuan orang yang lebih kompeten salah satu yaitu guru, orang tua, ataupun teman sebaya. Hal baru yang saya pelajari dari topik ini yaitu bahwa dalam memberikan bantuan atau bimbingan dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai lebih optimal.

Setelah mempelajari topik 4 ternyata terdapat keterkaitan antarmateri dengan mata kuliah lain. Kaitan dengan Filosofi Pendidikan yaitu guru sebagai contoh yang mampu membimbing dan menuntun hendaknya dapat memberikan pembelajaran yang tepat untuk perkembangan kemampuan peserta didik. Lalu kaitan dengan Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya adalah peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda hendaknya memberikan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan perkembangan mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Kemudian dengan materi Perancangan dan Pengembangan Kurikulum yaitu pembelajaran harus berpusat pada peserta didik dengan menerapkan kerangka Understand by Design dalam membuat rencana pembelajaran. Adapun dengan materi Proyek Kepemimpinan yaitu guru sebagai pemimpin dalam kelas hendaknya mengetahui hal yang akan dituju dengan rencana pembelajaran yang tepat sehingga peserta didik mampu memahami dan memaknai pembelajaran. 


Setelah mempelajari topik 4, saya memahami bahwa kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik jika guru memahami kondisi dan karakteristik peserta didik. Dengan begitu peserta didik mendapatkan bantuan / stimulus yang tepat dari guru maupun rekan sejawatnya agar lebih mampu memahami dan memaknai materi pembelajaran. Selain itu, peserta didik pun akan berkembang lebih mandiri setelah diberikan bantuan tersebut. Sikap guru dan rekan sejawatnya pun harus memberikan umpan balik yang positif sehingga peserta didik yang belum memahami tidak malu untuk bertanya atau meminta penjelasan kepada mereka. Skala pemahaman saya terhadap materi ini berkisar 8 karena saya siap untuk menerapkan scalfollding untuk meningkatkan kemampuan pemahaman para peserta didik. Adapun untuk meningkatkan kemampuan saya terhadap teori ini adalah dengan mendalami pemahaman dari berbagai sumber agar penerapan scalfollding dapat digunakan secara efisien dan efektif.








Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan_Aksi Nyata T.4

Pendidikan sebagai salah satu tempat untuk menyemaikan benih-benih kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat sebagai instrumen peradaban bar...